Dukungan Sebaya Berhubungan Dengan Perilaku Lost To Follow Up Pada ODHA Di Ruang Carlo
Abstract
Latar belakang : Orang yang hidup dengan HIV/AIDS atau ODHA mendapatkan terapi antiretroviral (ARV) untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidupnya. ODHA diharapkan datang ke layanan kesehatan untuk mengambil dan mendapatkan terapi ARV. ODHA yang tidak datang ke layanan selama 3 bulan berturut – turut untuk mengambil obat disebut lost to follow up. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik responden, pengetahuan, jarak layanan, dan dukungan sebaya dengan perilaku lost to follow up pada ODHA di Ruang Carlo. Metode : Desain penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian non – eksperimental menggunakan uji korelasi dengan pendekatan cross – sectional dengan total sampel penelitian 50 responden. Hasil : Penelitian ini menjelaskan bahwa karakteristik responden terbanyak dengan usia dewasa awal (18-40 tahun) sebanyak 44 (88%) responden, laki – laki 47 (94%) responden, berpendidikan tinggi (SMA/Sederajat-Perguruan Tinggi) 47 (94%) responden, tingkat pengetahuan sedang 25 (50%) responden, dukungan sebaya 39 (78%) responden, dan jarak layanan terjangkau 35 (70%) responden. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik, pengetahuan, dan jarak layanan dengan perilaku lost to follow up ODHA di Ruang Carlo. Ada hubungan signifikan antara dukungan sebaya dengan perilaku lost to follow up ( p value = 0.014). Diskusi : ODHA yang mendapat dukungan maka kepatuhan minum ARV semakin baik sehingga tidak terjadi lost to follow up pada ODHA. Tersedianya layanan sosial dari sebaya ODHA dapat membantu dan memberikan dukungan kepada ODHA.
Copyright (c) 2022 Carolus Journal of Nursing

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

